Sementara pada saat itu Kepulauan Seribu masih masuk kedalam bagian wilayah Kotamadya Jakarta Utara dan statusnya masih Kecamatan. Sejak diberlakukannya undang-undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta. Sesuai dengan Pasal 32 undang-undang Nomor 34 tahun 1999 Kecamatan Kepulauan Seribu yang merupakan bagian dari Kota Madya Jakarta Utara ditingkatkan statusnya menjadi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu untuk tujuan meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dari segala aspek diantaranya adalah kelestarian lingkungan, konservasi sumber daya alam, ekonomi, kesejahteraan rakyat dan sosial budaya. Untuk mewujudkan peningkatan status Kecamatan Kepulauan Seribu menjadi Kabupaten, ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2001 tentang Pembentukan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Dalam rangka memberikan pelayanan pemerintahan yang optimal kepada masyarakat Kabupaten administrasi Kepulauan Seribu di tetapkan menjadi dua Kecamatan yaitu Kecamatan Kepulauan Seribu Utara yang membawahi atas 3 kelurahan dan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan membawahi atas 3 Kelurahan.Tahun 2003 Pemerintah Kabupaten Administrasi mulai mencangkan pembuatan jembatan diantara Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil sebagai penghubung juga sebagai penunjang prasarana pariwisata.
Mungkin anda sudah tidak asing lagi dengan jembatan cinta yang ada di pulau tidung. Apakah Anda masih jomblo? maka buktikan untuk berkunjung ke jembatan pulau tidung. JEMBATAN Cinta adalah salah satu ikon wisata yang terdapat di Pulau Tidung. Mitos Jembatan Cinta menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan yang datang. Andakah salah seorang yang mempercayainya?
Walaupun sudah beberapa kali mengalami renovasi, Jembatan Cinta di Pulau Tidung masih saja memikat para wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu, terutama mereka yang menginginkan kehidupan cinta lebih indah dan meyakini "kesaktian" jembatan ini. Tidak hanya para wisatawan yang sudah memiliki pasangan, pengunjung yang masih jomblo alias sendiri juga tertarik dengan mitos Jembatan Cinta. Mitos yang beredar di kalangan masyarakat mengenai Jembatan Cinta inipun beragam. Namun, kebanyakan mitos merujuk pada keindahan cinta yang berujung pada pernikahan atau awetnya sebuah hubungan. Mitos beredar dikarenakan sejarah dari Jembatan Cinta itu sendiri. Sayangnya, tidak banyak warga yang mengetahui asal muasal Jembatan Cinta.
Konon, dahulu di paket pulau tidung hanya terdapat dua buah penginapan. Penginapan pertama dikhususkan untuk para pria sedangkan penginapan lainnya diperuntukkan bagi para wanita. Hati salah seorang pengunjung pria dan wanita tersebut saling tertarik satu sama lain. Kemudian, keduanya sering berjanji untuk bertemu di jembatan yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Akhirnya, mereka saling jatuh cinta dan menjalin hubungan, hingga sepulang dari liburan mereka di pulau ini. Kemudian, mereka menikah dan menjalani bahtera rumah tangga dengan penuh keindahan. Sekiranya, begitulah sejarah Jembatan Cinta yang dikisahkan oleh beberapa warga Pulau Tidung. Sejarah itulah yang kemudian menimbulkan mitos-mitos mengenai hubungan cinta di jembatan ini. Ada dua mitos yang tersebar. Pertama, jika Anda dan pasangan berjalan di atas Jembatan sambil berpegangan tangan, maka hubungan Anda dengan pasangan akan awet. Kedua, jika Anda melompat dari Jembatan Cinta sebanyak tujuh kali, maka Anda akan menemukan belahan jiwa dalam hidup Anda.